Wednesday, June 18, 2008

PLN keok


saya ingat akan sebuah game kalo nggak keliru judulnya Red Alert - pa an belakangnya.
Game ini bertujuan membangun masyarakat militeristik dengan standar ada pos komando, pabrik, arsenal, camp infantri, bengkel tank, gudang senjata, barak militer, pos radar de el el.
Semua bangunan lain dapat dibangun jika ada pos komando dan pembangkit tenaga listrik (power source).
Power source pertama adalah generator (entah diesel atau premium, mudah-mudahan premix ketan) nah setiap kali sequel penambahan bangunan ada skala indikator pemakaian energi yang menentukan apakah pembangkit listrik mencukupi atau harus ditambah.
Hingga saatnya taraf sipilisasi (bukan sifilisasi ya aslinya dari kata civilization cui!) berkembang mencapai modern sehingga ada reaktor nuklir (bergantung ikon ekstra yang terjadi dengan upgrade teknologi) nah baru sumber daya yang diperlukan akan berlangsung sustainabel atau berkelangsungan hidupnya lamaaaaaaaaaa
Nah sekarang niy di kalselteng pemadaman bergilir PLN terjadi selama 45 hari cui, berarti dengan skala 4 hari online 1 hari offline akan ada 11 kali pemadaman listrik. Yang semula dijanjikan dari pukul 17.00 - 22.00 eh ternyata berkembang menjadi 17.00 - 00.00 nah .. pas tujuh jam sehari x seminggu x 45 hari (jika minggunya dibuang! :P)
Artinya jika dalam game, PLN kita ini sudah keok, nggak bisa menghasilkan roda produksi, pabrik macet, produksi macet, tapi yang pasti lancar adalah kehamilan karena dikatalisasi dengan mati lampu sebab tiada hiburan lain selain bikin gituan :P
combro memang,
tapi apa daya mau dikata jika keadaan demikian
Defisit daya listrik sekalselteng mencapai 53 MW hehehe dapat hutangan listrik darimana cui selain melakukan masturbasi dan ejakulasi tak beraturan gali lobang tutup lobang energi. Sampai-sampai listrik di instansi pemerintah dipadamkan sejak pukul 4.30 hingga 7.30 (di saat kantor mulai rame setelah apel pagi... apes nian masyarakat modern di kalselteng niy)
produksi yang laku untuk kehidupan PAD dan penghasilan ekonomi, menghasilkan uang dikalahkan dengan produksi hajat biologis.
Mudah-mudahan besok ada gantinya, biar trafficking bukan jargon, produksi biologis yang berlebihan dengan meledaknya penduduk bisa di-eksport ke Afganistan atau menjadi TKW/TKI kan menjadi komoditi jua tuh.
Awas semakin lama anda membaca posting ini dikhawatirkan anda menjadi Kanibal Wacana hahahaha

No comments: